Samakan Persepsi, Bangun Perekonomian Kota Subulussalam

Kelapa Sawit merupakan komoditas pada subsektor perkebunan yang masih menjadi primadona di Kota Subulussalam. Bersama subsektor pertanian lainnya, sektor pertanian mampu menyumbang 23,91% dari total PDRB Kota Subulussalam atau sekitar Rp 553 Milyar rupiah. Pentingnya keberadaan aktivitas perkebunan kelapa sawit pun dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja yang didominasi oleh petani kelapa sawit di Kota Subulussalam. Dalam perkembangannya, penting untuk dilakukan kajian dan diskusi mendalam terkait pembangunan ekonomi dan peranannya terdapat PDRB Kota Subulussalam.

Untuk mewadahi forum tersebut, BPS Kota Subulussalam mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Peran Sektor Ekonomi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Subulussalam. FGD tersebut mempertemukan pihak-pihak penting pemangku kepentingan dan pelaku utama terkait tema tersebut, seperti Sekretaris Daerah, Bappeda, Bagian Ekonomi Setdako, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pangan, Diskominfo, DPMP2T, Asosiasi Kelapa Sawit, Kontak Tani Nelayan Andalan, PT perkebunan sawit di Kota Subulussalam serta rekan akademisi yaitu STIT Havas dan Universitas Terbuka.

FGD yang dilaksanakan di Ruang Aula BPS Kota Subulussalam pada Selasa, 10 Desember 2024 ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Bapak Sairun,S.Ag, diisi oleh narasumber BPS Provinsi Aceh Bapak Tasdik Ilhamudin S.Si, M.Si dan narasumber BPS Kota Subulussalam Bapak M.Thariq Alfatih, S.Tr.Stat.

Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki peran penting dalam penyusunan, pengelolaan, dan pemanfaatan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di tingkat daerah. Peran BPS diantaranya : Penyedia Data dan Informasi Ekonomi, Penghitungan PDRB Secara Terstandar, dan Peningkatan Literasi Data Ekonomi.