Walikota Subulussalam Meresmikan Pencanangan Desa Belegen Mulia Sebagai Desa Cantik Kota Subulussala - Berita - Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam

Bantu kami menjadi lebih baik dengan mengisi Survei Kebutuhan Data 2024 melalui tautan Survei SKD 2024

Walikota Subulussalam Meresmikan Pencanangan Desa Belegen Mulia Sebagai Desa Cantik Kota Subulussala

Walikota Subulussalam Meresmikan Pencanangan Desa Belegen Mulia Sebagai Desa Cantik Kota Subulussala

2 Agustus 2022 | Kegiatan Statistik Lainnya


Subulussalam-Dalam rangka pelaksanaan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik), Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Subulussalam melakukan Pencanangan Desa Belegen Mulia sebagai Desa Cantik di Kota Subulussalam. Pencanangan tersebut diresmikan oleh Walikota Subulussalam, H. Affan Alfian, yang bertempat di aula Pendopo Walikota Subulussalam, Selasa (02/08/2022) kemarin.

“Data sangat penting untuk meningkatkan kemampuan daerah”, sebut Walikota Subulussalam  mengawali kata sambutannya.

Kegiatan yang mengundang seluruh Kepala Desa dan Camat Kota Subulussalam tersebut bertujuan menjelaskan pentingnya kapasitas statistik desa untuk pembangunan desa yang tepat sasaran dengan BPS sebagai pembinanya.

Acara dipandu oleh moderator Arma Juwita, S.Tr. Stat dengan 2 (dua) orang narasumber  yaitu Kepala BPS Provinsi Aceh Bapak Ahmadriswan Nasution, S.Si, MT. dan Kepala BPS Kota Subulussalam Ibu Ir. Sudariah. Narasumber pertama menyampaikan materi “Penguatan Data Desa melalui Desa Cantik”, beliau menjabarkan pengertian, landasan hukum, latar belakang, maksud dan tujuan, penjelasan Indeks Desa, dan jumlah desa di Subulussalam menurut statusnya. Dijelaskan juga mengenai kriteria desa yang bisa dipilih menjadi Desa Cantik. Narasumber kedua menyampaikan materi “Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Statistik di Tingkat Desa” yang menjelaskan tentang latar belakang perlunya peningkatan kapasitas statistik dari tingkat pusat dan daerah sampai dengan desa. Masih ada desa tertinggal di Subulussalam sebanyak 13 desa.


Selain itu dipaparkan juga terkait Data Podes yang digunakan untuk mengukur hasil pembangunan desa yang tercermin melalui Indeks Desa. Nilai Indeks Desa Belegen Mulia, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam tahun 2021 sebesar 60,35 dan termasuk kategori berkembang.

Kemudian narasumber juga menyampaikan hasil identifikasi kebutuhan yang telah dilakukan oleh tim pembina desa cantik BPS Kota Subulussalam di Desa Belegen Mulia yaitu data di Desa Belegen Mulia belum terintegrasi dalam satu tempat penyimpanan data, kendala kelengkapan data dalam penyusunan Profil Desa, Input Data dalam website Sigap Aceh yang belum optimal, dan juga terdapat potensi wisata yang belum berhasil dimanfaatkan secara optimal di Desa Belegen Mulia. Dari penjelasan ini, Desa Belegen Mulia diharapkan menjadi inisiasi dan titik awal dalam pengembangan desa dan memberikan pengaruh terhadap desa lain.


Setelah penyampaian materi oleh kedua narasumber, pertanyaan lebih dalam disampaikan oleh peserta melalui sesi diskusi. Pertanyaan pertama oleh Bapak Ishak selaku Pj. Kepala Desa Sibungke kecamatan Rundeng. Beliau menanyakan dasar penilaian desa tertinggal dan sangat tertinggal. Selain itu, beliau menyampaikan bahwa masih terdapat masyarakat yang menjawab dengan tidak jujur ketika didata karena masih berorientasi bahwa pendataan akan diberi imbalan bantuan. Pertanyaan kedua dari Bapak Suwardi selaku Pj. Kepala Desa Bukit Alim, kecamatan Longkib. Beliau menyampaikan bahwa Desa Bukit Alim butuh kehadiran BPS untuk mendukung data desa serta butuh bantuan dari BPS dalam pengumpulan data, pengolahan hingga publikasi data desa. Beberapa masukan tersebut diterima dan ditanggapi oleh narasumber, “Seperti yang disampaikan sebelumnya kita akan memberi wawasan agar masyarakat itu punya frekuensi yang sama dalam kemajuan desa. Walaupun diakui kemajuan desa tidak terlepas dari kemajuan masyarakatnya. Tetapi, dengan adanya kesadaran dan kepercayaan dari masyarakat kejujuran akan bisa ditingkatkan. Disinilah peran kepala desa hadir bersama BPS untuk memperbaiki data desa supaya dalam proses pengolahan (penyusunan indeks desa) mudah dilakukan identifikasi sesuai apa adanya data. Jadi data desa ini dari Anda, Oleh Anda, dan untuk Anda”.


“Membangun kesadaran statistik ini bukan hanya didorong dari aparat desa, tapi juga masyarakat itu sendiri dan tidak terlepas dari dukungan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Sehingga terjalin komunikasi dan kepercayaan yang satu kesatuan di masyakarakat. “

 

“BPS akan mencoba hadir di desa Bukit Alim sesuai kebutuhan desa dengan sumber daya yang ada. Tindak lanjut akan dilaksanakan, jika tidak bisa bertemu secara fisik bisa dilakukan melalui pembinaan secara virtual. Dari data desa yang sudah tersedia bisa dilakukan pembinaan pengolahan analisis data sederhana sehingga bisa dijadikan rujukan pembangunan desa. Dari seluruh rangkaian pengolahan data, yang paling sulit adalah mengumpulkannya sehingga nanti kita akan coba membimbing dan membina desa dengan perapihan data terlebih dahulu.”

Acara ditutup pada pukul 12.30 WIB dengan pemberian hadiah bagi kedua penanya dan penyelesaian administrasi bagi seluruh peserta. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi titik awal menuju percepatan pembangunan Kota Subulussalam. (Suciarti P)

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam (Statistics Subulussalam Municipality)Kompleks Perkantoran Walikota Subulussalam

Desa Lae Oram

Kota Subulussalam

Telp/Fax (0627) 31750

email : bps1175@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik